rss

Mushola Mendawai

Mushola Mendawai
Wadah beramal solih dan sodaqoh jariyah
Foto saya
Jl. Natai Arahan Gg Dermawan No. 18 Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Bersikap Netral Aktif dan Menjadi Penengah yang baik

Kamis, 20 Desember 2007

Nasihat Idul Adha 1428


Allohu akbar, Allohu akbar, Allohu akbar,
Laa ilaha illallohu Allohu akbar, Allohu akbar walillahilhamdu.
Asyhadu anlaa ilaha illalloh, waasyhadu anna muhammadarrosulullohi sollallohu’alaihi wassalam, wa’ala alihi wa ashabih, amma ba’du

Assalamu’alaikum warohmatuullohi wa barokaatuh

Jamaah sholat iedul adha yang kami hormati,
Alhamdulillahiroobil ‘alamiin, puji syukur kita panjatkan kepada Alloh Swt yang telah memberikan umur kepada kita sekalian, satu umur yang barokah, umur yang dapat kita gunakan untuk ibadah hanya kepadaNya. Padas saat ini, Alloh juga telah memberikan anugrah kesehatan yang membuat badan kita tetap tegak dan mapan untuk beribadah hanya kepadaNya.
Jamaah sholat iedul adha yang kami muliakan, syukur yang kita ucapkan ini marilah kita resapi dan hayati betul-betul dengan hati yang paling dalam. Marilah kita sinkronkan antara syukur kita pada dimensi raga dan hati kita, karena sampai dengan saat ini kita sudah menerima banyak nikmat dan anugrah yang hanya kita syukuri sambil lalu begitu saja. Kita harus yakini bahwa Alloh adalah dzat yang selalu konsekuen dan peduli dengan hamba-hambaNya yang dicipta.
Kita harus betul-betul sadari, tanpa kita minta Alloh selalu mendetakkan jantung kita sehingga seluruh tubuh kita teraliri dengan darah dan kita bisa beraktifitas.


Kita harusnya memahami dengan sepenuh hati, tanpa kita minta Alloh selalu mengatur jalannya anggota tubuh kita dan seluruh isi sel-sel tubuh kita, gerakan peristaltic di saluran cerna kita, gerakan mengembang dan menguncupnya paru-paru kita, gerakan reflek pertahanan tubuh yang selalu terjaga dan semua gerakan berputar sel-sel tubuh kita. Semua Alloh yang selalu atur dengan kasih dan sayangNya kepada hamba-hambanya tanpa suatu kemalasan dan kebosanan serta selalu dengan keseriusan yang tinggi. Tetapi kenapa kadang kita masih mengingkari semua ini, syukur kita kadang hanya dangkal di lisan saja, kadang tidak sampai menggerakkan hati kita untuk juga bersyukur.
Untuk itu, sekali lagi saya mengajak kepada Jamaah sholat iedul adha yang dikasihsayangi Alloh saat ini untuk bersyukur dengan sebenar-benarnya syukur, syukur dengan seluruh hati dan raga kita serta selalu difollow up dengan aktifitas diri yang selalu terjaga dalam konsep kesyukuran setiap hari.

Jamaah sholat iedul adha yang selalu bisa bersyukur atas nikmat Alloh,
Sholawat dan salam kita panjatkan kepada Alloh, semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Seorang nabi yang telah memberikan panduan hidup kepada umat Islam sehingga kita bisa hidup dalam tatanan ibadah kepada Alloh. Kita harus sadari bahwa berkat panduan Beliau, kita mengetahui tata ibadah yang benar sehingga Alloh mau menerima ibadah kita. Akibat arahan Beliau sholat kita jadi benar, puasa, zakat sodaqoh dan semua ibadah-ibadah dapat kita amalkan berlandaskan ilmu-ilmu yang Beliau ajarkan. Dan, akibat ibadah kita yang seperti ini, ibadah yang berdasarkan Qur’an dan Hadist, pada saatnya kelak akan menjadi pertimbangan pemberian pertolongan kepada kita sekalian.

Hadirin yang disayangi Alloh,
Setiap tahun kita melaksanakan ibadah qurban. Setiap tahun kita puasa arafah pada tanggal 9 dzulhijjah, sholat iedul adha pada tanggal 10 dzulhijjah dilanjutkan menyembelih hewan qurban. In semua adalah tuntunan agama islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an :
Inna a’thoina kalkautsar. Fasholli lirobbika wankhar. Inna syaaniaka huwal abtar. (Surat Al Kautsar:1-3)
Alloh memberikan respon terhadapnya ibadah qurban hambaNya secara sangat cepat dan luar biasa besar pahalanya. Nabi menjelaskan bahwa sebelum darah hewan qurban menetes sampai ke tanah, pahala orang yang berkurban sesungguhnya telah sampai di sisi Alloh, Subhanalloh ! Dan nabi juga menjelaskan bahwa tidak ada yang bias menandingi pahalanya ibadah qurban selain pahalanya orang yang bertempur dengan membawa seluruh kekuatan ke medan perang kemudian meninggal dan pulang tinggal nama.

Jamaah sholat iedul adha yang berbahagia,
Sejenak kita lakukan Flash back pada awal tonggal sejarah ibadah qurban. Ketika itu, Nabi Ibrahim As mendapatkan perintah dari Alloh swt untuk menyembelih putranya, Ismail. Di tengah keraguan atas perintah ini dan beratnya cobaan untuk menyembelih putra kesayangan yang didambakan. Nabi Ibrahim As tetap tegar, teguh, sepenuh hati mendengar dan kemudian semaksimal kemampuan berbuat atau mengerjakan perintah Alloh tersebut. Saat itu juga, terjadi kejadian yang tidak diduga, suatu pertolongan Alloh kepada hambanya yang mempersungguh ibadah. Ismail diganti oleh Alloh dengan seekor kambing dan akhirnya kambinglah yang disembelih Nabi Ibrahim.
Kita cermati dengan sepenuh hati, kejadian luar biasa tersebut mengandung makna yang dalam bagi kita sekalian. Padas hakikinya, perintah menyembelih merupakan ujian ketaatan dan kecintaan hamba kepada Sang Pencipta. Kambing sesungguhnya adalah suatu symbol harta benda, ego, keinginan, perhiasan, keluarga yang kita sayangi, dorongan nafsu. Keteguhan dan ketegaran Nabi Ibrahim adalah suatu gambaran keseriusan hamba dalam ibadah kepada Sang Kholik. Nabi Ibrahim As tetap tegar dan taat menjalankan perintah Alloh, karena cinta kepada Alloh melebihi cinta kepada yang lain. Inilah yang akhirnya menjadikan pahala yang sangat besar bagi Nabi Ibrohim As.

Hadirin yang berbahagia,
Sejenak, mari kita refleksikan makna ibadah kurban pada kehidupan kita saat ini
Cinta Alloh mengalahkan segalanya.
Seharusnya mengalahkan cinta kita kepada anak dan istri yang kita sayangi.
Seharusnya mengalahkan ego diri manusia yang diagung-agungkan, tidak mau mengalah, merasa paling pol dhewe, merasa benar sendiri, merasa dari suku superior, merasa berpendidikan, padahal semuanya adalah belenggu persepsi belaka.
Seharusnya mengalahkan kesenangan pada kerjaan mengais-ngais rizqi yang sebetulnya hanyalah sepiring nasi, hanya beberapa rupiah dan hanya beberapa harta benda yang fana
Seharusnya mengalahkan perhiasan dan busana yang hanya membuat kelihatan cantik di luarnya saja.
Seharusnya mengalahkan perangkat teknologi peradaban modern, HP dan alat komunikasi lain, computer dengan internetnya dan semua alat-alat yang dapat memperbudak pemiliknya untuk selalu dikendalikan agar sholatnya, sodaqohnya, puasanya, acara-acara amrin jami’ dan musyawarahnya orang islam tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Coba marilah kita cermati, apakah perilaku kita sudah sesuai hakiki kurban yang diserukan Nabi Muhammad Saw. Apakah kita sudah betul-betul cinta kepada Alloh diatas segalanya ?
Mari kita review sama-sama, mari kita hitung !
Berapa kali kita melalaikan sholat sampai saat ini ?
Berapa porsi harta yang kita gunakan untuk selain belanja harta benda ?
Berapa perhiasan emas dan simpanan yang kita kumpulkan, yang tidak termanfaatkan untuk ibadah ?
Berapa juta saudara-saudaraku membeli HP dan voucher pulsa untuk lahan-lahan dan komunikasi atau sms yang melanggar nilai etika ?

Dan sekarang mari coba kita bandingkan dengan sejati diri kita !
Berapa sesungguhnya sholat kita tetapi serta kita jalankan khusyu’dan tuma’ninah ?
Berapa harta saudara-saudaraku sudah infakkan dan sodakohkan sebagai investasi akhirat kita ?
Berapa rupiah yang saudara-saudaraku tadi infakkan kepada petugas penerima infaq yang membawa sorban berkeliling tadi ? Apakah sudah lebih besar dari harga sebuah voucher pulsa HP yang saudaraku miliki ?
Dan kepada para pengurusnya orang islam yang seharusnya menata dan memfasilitasi ibadahnya orang islam, berapa kali sudah menelantarkan umat islam ? berapa kali tidak mengacarakan, merencanakan, mengerjakan dan mengkontrol dengan sepenuh hati pada setiap amrin jami’ ?

Hadirin yang saya hormati,
Sampai saat ini kita sudah melaksanakan ibadah qurban setiap tahun, tapi apakah kecintaan kita kepada dunia sudah berkurang secara signifikan ? sehingga di masa-masa kedepan energy yang kita punya ini bisa kita kelola dengan baik untuk lebih mencintai Alloh diatas segalanya.
Untuk itu para hadirin di akhir nasihat iedul adha ini, marilah kita semua menundukkan hati dan menurunkan ego dan kepongahan diri, kita tengadahkan tangan kita, kita bersyukur, mohon ampun kepada Alloh seraya berdo’a kepada Alloh :
A’udzu billahi minassyaithonirrojiim
Alhamdulillahi robbil ‘alamiin,
Allohumma sholi’ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
Yaa Alloh, dzat yang telah memberi kami kesempatan hidup dan beribadah, pada kesempatan ini kami menundukkan hati untuk memuji dan bersyukur kepada Mu.
Engkaulah, yaa Alloh, yang mengedarkan darah kami ke semua bagian tubuh, Engkaulahlah yang selalu memberi dan mengatur nafas kami, engkaulah yang menganugrahi dunia yang seimbang yang tidak pernah bertabrakan dengan planet-planet lain. Dzat yang mencukupi kami dengan udara, cahaya dan air, meski kami tidak atau lupa meminta kepada Mu. Semoga engka menerima syukur kami, yaa Alloh.
Yaa Alloh, sungguh banyak kenikmatan yang Engkau berikan kepada kami dan sampai saat ini kami mengakui ya Alloh, belum semua nikmat itu kami syukuri kepadaMu yaa Alloh, belum sempat nikmat tersebut kami manfaatkan maksimal yaa Alloh, maka semoga Engkau berkenan mengampuni atas kelancangan kami ini yaa Alloh, dzat yang maha pengampun kesalahan.
Ya Alloh, sesungguhnya kami bermohon untuk bisa cinta pada Mu dan untuk cinta pada pada orang-orang yang telah cinta pada Mu dan amalannya orang-orang yang menyampaikan kepada kami cintanya mereka pada Mu. Ya Alloh, semoga engkau menjadikan cintaku padaMu melebihi cintaku atas diri, keluarga dan air yang dingin.
Ya Alloh, dzat yang maha menata kehidupan, semoga Engkau senantiasa menata hati kami, menata raga kami, menata sikap dan perilaku kami dalam suatu tatananMu yang barokah, yang menjamin kami dapat menuntut ilmu, mengamalkan, membela agamaMu, selalu berada dalam tatananMu sepenuh kemampuan kami Yaa Alloh.
Allohumma innii as’aluka khubbaka/ wa khubba mayyukhibuka/ wa amalalladzi yuballighuni khubbaka/ Allohummaj’al khubbaka akhabba ilaiyya min nafsii waahlii waminal maail baarid.
Yaa muqollibal quluub tsabit qolbii ‘ala diinik
Robbana aatina fiddunya khasanah, wafil akhiroti khasanah, waqina adzabannaar.
Washollallohu ‘ala Muhammad.
Alkhamdulillahirobbil alamiin
Alkhamdulillahi jaza kumullohu khoiro

Mohon maaf atas segala kesalahan dan yang kurang berkenan.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarakaatuh.

Natai Palingkau, 20 Desember 2007

 
==AGENDA MEI 10== 01-10 Mei : Asrama Hadist Ibnu Majah Juz 2; 2 Mei (09.00 WIB): Pengajian Putri dan Gotong Royong DPD Kobar di Mushola BP; di setiap PAC Kelurahan/Desa; 9 Mei (09.00 WIB): Pengajian Umum DPD LDII Kobar di Masjid Babussalam; 16 Mei (09.00 WIB): Pengajian Putri dan Gotong Royong di setiap PAC Kelurahan/Desa; 23 Mei (09.00 WIB): Pengajian Muda-Mudi di Masjid Babussalam;