rss

Jumat, 11 Desember 2009

Dibalik Kecerdasan Bangsa Yahudi


H. Maaruf Bin H Abdul Kadir, seorang guru besar berkebangsaan Malaysia pada Universitas Massachuset USA menelaah terhadap penelitian tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi yang dilakukan oleh DR. Stephen Carr Leon. Penelitian ini telah menunjukkan fakta bahwa orang Yahudi banyak yang pintar.
Kepintaran orang Yahudi ini dibangun sejak dini pada kehidupannya.


Bila seorang Yahudi hamil, maka dia akan segera meningkatkan aktivitas membaca, menyanyi dan bermain piano serta mendengarkan musik klasik. Tidak itu saja, dia juga segera memulai untuk mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli dan mempelajari lebih banyak lagi buku tentang matematika. Bila ada yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika untuk mempelajarinya. Semua itu dilakukannya untuk anaknya yang masih di dalam kandungan.
Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayi nya itu, mereka memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Siang hari, makan roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak dan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang ibu diharuskan banyak makan minyak ikan. Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan,karena mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus untuk pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan daging, hanya makan daging saja, tidak dicampur. Makan pun, mereka mendahulukan makan buah-buahan baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu baru kemudian makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas berkerja.
Ada yang lebih istimewa lagi, di Isarel, merokok itu tabu ! Hasil penelitian para ahli genetika dan DNA meyakinkan bahwa nikotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia dan berdampak tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Fakta ini mencengangkan kita karena penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi, tetapi yang merokok ternyata bukan orang Yahudi.
Negara yang mengadaptasi kebijakan rokok Israel adalah Singapura. Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara kelas dua. Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar, bandingkan dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel , bahwa nikotin hanya akan menghasilkan generasi yang bodoh dan dungu.

Anak-anak, selalu diprioritaskan untuk makan buah dulu baru makan nasi atau roti dan juga tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan. Mereka juga harus pandai bahasa, minimum 3 bahasa harus dikuasai nya yaitu Hebrew, Arab dan English. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif meningkatkan IQ. Irama musik terutama musik klasik dapat menstimulasi sel otak. Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah orang Yahudi.
Satu dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematik dengan konsep yang berkait langsung dengan bisnis dan perdagangan. Salah satu syarat kelulusan perguruan tinggi yang berbasis bisnis adalah pada tahun terakhir dalam tahun terakhir, satu kelompok mahasiswa (terdiri dari 10 orang) harus menjalankan perusahaan. Mereka hanya dapat lulus setelah perusahaannya mendapat untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, maka lebih dari 50 % perdagangan di dunia dikuasai oleh orang Yahudi. Design “Levis” terakhir diciptakan oleh satu Universitas di Israel yang mempunyai fakultas business and fashion.
Olah raga yang diutamakan untuk anak-anak adalah menembak, memanah dan Lari. Menembak dan memanah akan membentuk otak cemerlang yang mudah untuk “fokus” dalam berpikir.
Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis kelas dunia. Di sini terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami bisnis dan berbagai determinannya, termasuk budaya bangsa dan pangsa pasar. Pusat ini mempunyai semacam laboratorium litbang khusus perdagangan dan bisnis, kegiatannya dibiayai oleh para konglomerat Yahudi. Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada : Starbuck, Dell Computer, Coca Cola, DKNY, Oracle, pusat film Hollywood, Levis dan Dunkin Donat.

Disarikan dari Kompasiana, 5 Pebruari 2009

0 komentar:


Posting Komentar

 
==AGENDA MEI 10== 01-10 Mei : Asrama Hadist Ibnu Majah Juz 2; 2 Mei (09.00 WIB): Pengajian Putri dan Gotong Royong DPD Kobar di Mushola BP; di setiap PAC Kelurahan/Desa; 9 Mei (09.00 WIB): Pengajian Umum DPD LDII Kobar di Masjid Babussalam; 16 Mei (09.00 WIB): Pengajian Putri dan Gotong Royong di setiap PAC Kelurahan/Desa; 23 Mei (09.00 WIB): Pengajian Muda-Mudi di Masjid Babussalam;