Kalau masalah pendidikan saya jadi ingat orang tua “Tiger Wood” yg begitu super. Mempersiapkan anaknya sejak dini dgn melihat bakatnya. Bidang yg di pilih juga benar2 bidang yg demandnya tinggi dgn bayaran bagus…”golf”
Ketika si Tiger Wood berusia 5 tahun, setiap hari selalu ke padang golf, anak yg lain masih senang bermain… Umur 12-17 tahun skillnya sudah matang dan sedikit demi sedikit di lepas ke “pro” agar bisa melihat the real condition of what we called “competition”.
Akhirnya ketika remaja yg lain baru mengenal teknik pada usia 17 tahun, dia sudah start mengumpulkan duit yg banyak. Orang tuanya benar-benar tahu saat yg paling cepat seseorang belajar yakni ketika masih anak-anak.
Ketika memasuki umur 20, yg lain baru mengumpulkan uang, dia sudah menyusun rencana pensiun dan tetap mengumpulkan uang…
Bedanya Tiger Wood dgn Jacko adalah “mentalnya” lebih siap…
Nah ketika kompetisi professional di ikutkan kompetisi, yang lain tekniknya belum matang, teknik Tiger Wood sudah mendarah daging…dia hapal karakter setiap lapangan, seberapa kencang dia harus memukul, spt apa stik golf yg paling baik…
Oleh karena itu, saya rasa waktu sekolah di persingkat, misal org baru akan lulus kuliah di usia 22 tahun, maka usia itu bisa di persingkat menjadi 19 tahun.
Siswa yg di jejali ilmu yg gak karuan, di persingkat dgn mempelajari ilmu yg benar2 di pakai dia di masa tuanya. Alah bisa ala biasa…
Dari SMP juga di ajari magang. Tujuannya agar mereka mengenal dunia yg sesungguhnya, mengenal kelemahan dan kekurangan dirinya dan paham mau ke bidang mana mereka mau.
Di samping itu dgn magang, si siswa di ajari mengelola keuangannya sendiri…
0 komentar:
Posting Komentar